Obsesi Roti 14: Roti Isi Abon
Sebenarnya cita-cita awal saya bermaksud membuat roti abon fenomenal ala Bread Talk, jika anda tinggal di Jakarta atau kota lainnya dimana Bread Talk membuka cabang pasti tahu dengan roti abon yang saya maksudkan. Roti berbentuk bulat panjang, berukuran cukup jumbo, dengan taburan tebal abon yang dilekatkan dengan krim/vla berwarna putih transparan ini memang sedap dan menjadi incaran utama pengunjung di Bread Talk. Tiruan sejenisnya banyak dijual di toko roti lainnya hanya saja roti abon Bread Talk memang beda rasanya, terutama pada krim/vla yang melumuri permukaan si roti. Nah, setelah saya hunting kesana kemari mencari resep krim/vla ala Bread Talk ini, ternyata selain mayonaise salah satu bahan penyusunnya adalah susu kental manis. Mayonaise-nya sih saya selalu siap sedia di kulkas namun susu kental manisnya ini yang saya kehabisan stock gara-gara satu kaleng susu saya gunakan semua untuk membuat es krim mangga minggu lalu. Walaupun begitu, bukan berarti keinginan membuat roti abon sirna. Tetap terlaksana, namun tentunya berbeda tampilan dan rasa. Yeah, walau begitu namanya tetap sama kan? Roti
Untuk membuat roti isi abon ini saya menggunakan resep roti yang sama seperti ketika saya membuat roti gulung isi kacang hijau. Prosesnya lebih simple tidak seperti ketika menggunakan metode taizhong, namun tekstur roti yang dihasilkan lembut, lembab dan tidak kalah seperti ketika membuatnya dengan menggunakan water roux (taizhong method). Jika di metode taizhong tepung terigu dimasak dengan air hingga menjadi adonan yang kental, maka untuk membuat roti abon ini sebagian tepung terigu cukup disiram dengan air mendidih saja dan diaduk hingga menjadi gumpalan padat. Di resep aslinya tepung yang telah diberi air mendidih ini disimpan di dalam kulkas hingga 12 jam, saya tidak melakukannya melainkan langsung mengggunakannya ke dalam adonan.
Karena adonan yang terbentuk sangat lembek dan lentur maka ketika dipanggang tidak memerlukan waktu yang lama. Ketika permukaannya mulai tampak kecoklatan maka segera keluarkan dari dalam oven, terlalu lama akan membuat roti menjadi terlalu kering dan mengurangi kelembutannya. Simpan roti dalam wadah rapat agar tetap lembab. Oke, berikut resepnya ya.
Roti Isi Abon
- 100 gram abon sapi, atau seusai dengan selera anda
- wijen untuk taburan secukupnya
Bahan roti:
Bahan roti:
Bahan A
- 50 gram tepung terigu protein tinggi (misal Cakra Kembar)
- 35 gram air mendidih
Bahan B, aduk rata.
- 150 gram tepung terigu protein tinggi (misal Cakra Kembar)
- 50 gram tepung terigu serba guna/protein sedang (misal Segitiga Biru)
- 40 gram gula pasir halus
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok makan susu bubuk
- 1 sendok teh ragi instant (4 gram), saya pakai Fermipan
Bahan C, kocok menjadi satu:
- 88 gram air
- 30 gram telur (1/2 butir telur kocok lepas; 1/2 bagian lainnya untuk olesan)
Bahan D:
- 30 gram mentega
Cara membuat:
Siapkan mangkuk, tuangkan bahan A ke dalam mangkuk. Aduk hingga rata menjadi satu gumpalan kasar. Diamkan hingga dingin.
Siapkan mangkuk besar, masukkan bahan-bahan B ke dalam mangkuk, aduk rata. Buat sumur di tengah-tengah tepung, tuangkan bahan C ke dalamnya. Biarkan meresap kemudian aduk-aduk menggunakan spatula menjadi adonan basah. Tambahkan adonan bahan A ke dalamnya kemudian uleni adonan hingga rata.
Siapkan mangkuk, tuangkan bahan A ke dalam mangkuk. Aduk hingga rata menjadi satu gumpalan kasar. Diamkan hingga dingin.
Siapkan mangkuk besar, masukkan bahan-bahan B ke dalam mangkuk, aduk rata. Buat sumur di tengah-tengah tepung, tuangkan bahan C ke dalamnya. Biarkan meresap kemudian aduk-aduk menggunakan spatula menjadi adonan basah. Tambahkan adonan bahan A ke dalamnya kemudian uleni adonan hingga rata.
Taburkan sedikit tepung pada permukaan meja datar, letakkan adonan di atasnya. Uleni adonan selama + 10 menit. Taburi sedikit tepung jika adonan terasa lengket, atau celupkan tangan anda pada tepung dan terus uleni hingga adonan menjadi tidak menempel pada permukaan meja. Kikis adonan yang menempel di permukaan meja menggunakan pisau.
Tambahkan mentega yang telah dipotong-potong ke adonan dan uleni kembali adonan hingga kalis. Terus uleni hingga adonan menjadi lentur, liat dan elastis, serta tidak menempel pada tangan anda, sekitar 25 - 30 menit.
Bulatkan adonan menjadi bola yang halus, masukkan ke dalam mangkuk yang telah diolesi minyak pada permukaannya. Tutup adonan dengan plastic wrap atau kain bersih, istirahatkan adonan di suhu ruang selama 1 jam atau hingga mengembang menjadi minimal 2 kali lipat.
Kempiskan adonan dengan menekannya perlahan dengan telapak tangan, letakkan adonan di meja dan gilas dengan kayu penggilas hingga melebar dan berbentuk segi empat dengan ketebalan sekitar 1 1/2 cm. Taburi abon pada permukaannya hingga rata, gulung adonan sambil menekannya dengan jari-jari tangan agar abon menempel erat di adonan. Tekan bagian sambungan adonan agar tidak terbuka saat dipanggang.
Potong-potong adonan menggunakan pisau tajam menjadi sekitar 9 - 10 bagian. Siapkan loyang tulban anda, olesi dengan mentega pada permukaannya kemudian tata potongan adonan melingkar di dasar loyang. Tutup permukaan loyang dengan kain dan diamkan selama 20 menit hingga adonan mengembang. Olesi permukaannya dengan telur kocok dan taburi dengan wijen.
Panggang di oven yang telah dipanaskan sebelumnya minimal 30 menit pada suhu 190'C selama 15 menit. Jika permukaan roti telah berwarna kecoklatan segera keluarkan dari dalam oven, dinginkan dan simpan dalam wadah tertutup untuk mempertahankan kelembabannya. Enjoy!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar